Artikel
Pertumbuhan Ekonomi Lokal Segarajaya Melesat Bagai Roket, Pengembang Properti Baru Menjamur. Begini Strateginya Dalam 3 Langkah.
Desa Segarajaya di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, tengah menunjukkan geliat ekonomi yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Wilayah yang dulunya lebih dikenal sebagai desa nelayan dan kawasan konservasi mangrove, kini menjadi incaran para pengembang properti, investor wisata, hingga pelaku UMKM. Pertumbuhan ekonomi lokal di Segarajaya benar-benar melesat bagai roket.
Apa rahasianya? Berikut tiga strategi kunci yang berhasil mendorong ledakan ekonomi di desa pesisir ini:
1. Meningkatkan Konektivitas dan Infrastruktur Dasar
Strategi pertama adalah investasi besar-besaran dalam pembangunan jalan lingkungan dan aksesibilitas antarwilayah. Pemerintah desa bersama pemangku kepentingan telah memperbaiki sejumlah jalan utama dan gang lingkungan yang sebelumnya rusak dan becek saat musim hujan.
Kondisi jalan yang lebih baik tidak hanya mempercepat mobilitas warga dan distribusi logistik, tetapi juga menjadi daya tarik bagi pengembang properti. Banyak perumahan skala kecil hingga menengah mulai bermunculan, memanfaatkan akses jalan yang kini sudah representatif dan mendukung kebutuhan konsumen perkotaan yang mencari hunian terjangkau dekat Jakarta.
2. Mengoptimalkan Potensi Ekowisata dan Branding Lokal
Langkah kedua yang terbukti ampuh adalah membangun citra desa sebagai destinasi wisata ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan kawasan mangrove dan ikon lokal seperti Jembatan Cinta, Desa Segarajaya gencar mengembangkan potensi wisata berbasis edukasi dan konservasi.
Wisatawan dari Jakarta, Bekasi, hingga luar daerah mulai berdatangan, menggerakkan perekonomian warga lewat parkir, kuliner, transportasi lokal, hingga penginapan kecil. Sejumlah investor mulai tertarik membangun fasilitas wisata yang lebih profesional, mulai dari kafe pinggir laut, dermaga perahu, hingga glamping di tepi hutan bakau.
Branding lokal juga diperkuat melalui promosi digital dan event komunitas seperti festival mangrove, lomba perahu hias, dan bazar UMKM yang diselenggarakan secara rutin.
3. Kolaborasi Cerdas dengan Dunia Usaha dan CSR
Strategi ketiga adalah menggandeng sektor swasta melalui skema CSR dan investasi lokal yang berkelanjutan. Pemerintah desa membuka ruang dialog dengan perusahaan besar di sekitar, seperti PLTU Muara Tawar dan sejumlah pengembang properti, untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, pelatihan keterampilan warga, dan modal usaha.
Hasilnya mulai terlihat: program pelatihan sablon dan digital marketing untuk pemuda lokal, bantuan alat tangkap ikan bagi nelayan, hingga dukungan fasilitas umum seperti MCK dan taman bermain yang dibiayai oleh CSR.
Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat jaringan ekonomi desa, tapi juga meningkatkan daya saing SDM lokal untuk tidak sekadar menjadi penonton, melainkan pelaku aktif dalam geliat pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi Segarajaya bukan semata hasil kebetulan, tetapi buah dari perencanaan cerdas dan kolaboratif yang dijalankan secara konsisten. Dengan tiga langkah strategis—infrastruktur, ekowisata, dan kemitraan sektor swasta—desa ini kini bertransformasi menjadi kawasan yang menjanjikan, baik untuk tempat tinggal, berwisata, maupun berinvestasi.
Jika tren ini terus dijaga, bukan mustahil Segarajaya akan menjadi model desa pesisir modern yang sukses secara ekonomi sekaligus berwawasan lingkungan.